Jumat, 22 November 2013

Jangan Bosan Berdo'a :)


Bismillaah..

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Sufyan bin ‘Uyainah berkata, “jangan sekali-kali pesimis dalam berdoa. Optimislah. Iblis saja dikabulkan permintaannya oleh Allah ketika meminta diberi umur panjang.”
Sahabat muslim yang berbahagia, saya ingin mengajak Anda untuk merenungkan salah satu kisah yang di alami oleh Abu Bakar Ash-shiddiq r.hu. Beliau adalah salah satu sahabat Rasulullah yang paling mulia dan menempati kedudukan istimewa di hati Rasulullah SAW. Ia adalah orang yang menginfakkan seluruh hartanya demi kepentingan Islam. Ia adalah orang yang menemani Nabi SAW dalam gua tatkala dikejar-kejar oleh orang kafir di Makkah saat akan hijrah ke Madinah. Ia adalah orang yang menggantikan posisi Rasulullah sebagai imam shalat ketika Rasulullah sedang dalam keadaan sakit yang payah menjelang wafat beliau. Namun tahukah Anda, bahwa tidak semua keluarga Abu Bakar itu beriman dan membenarkan apa yang dibawa oleh Nabi SAW, bahkan berbalik memusuhi Islam?
Dialah Abdurrahman bin Abu Bakar. Sebelum hidayah menyentuh putera Abu Bakar dan Ummu Ruman ini, ia adalah orang yang sangat membenci dan memusuhi Nabi SAW dan bahkan ayahnya sendiri.
Siang malam dan bahkan dalam setiap gerak dan tarikan nafasnya, Abu Bakar dan isterinya tidak pernah berhenti mendoakan putranya agar mendapat hidayah Allah. Namun, hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Abdurrahman masih saja tak beranjak dari kekafirannya. Apakah Abu Bakar dan isterinya bosan dan berhenti mendoakan anaknya? Tidak, mereka berdua tetap berdoa agar anaknya segera mendapat hidayah. Abu Bakar beserta isterinya yakin bahwa Allah pasti mendengar tangis dan rintihan hamba-hamba-Nya.
Benarlah, waktu lama yang ditunggu-tunggu itu pun tiba. Setelah kejadian Fathu Makkah tepatnya tahun ke-8 H, Abdurrahman akhirnya mendapat hidayah dan masuk Islam. Sejak saat itu, ia menjadi pembela Islam yang gigih dan luar biasa.
Satu hal yang ingin saya sampaikan, meski Abu Bakar adalah manusia istimewa dan mempunyai kedudukan tinggi di hadapan Allah dan Rasul-Nya, namun ia masih harus menunggu cukup lama agar doanya dikabulkan oleh Allah. Selama hampir 22 tahun ia berharap dan berdoa terus-menerus agar puteranya menjadi muslim-mukmin. Lalu bagaimana dengan kita yang hanya manusia biasa, apakah kita pantas berlaku bosan dengan doa yang kita panjatkan baru beberapa bulan atau bahkan baru beberapa hari saja?
Sahabat muslim yang berbahagia, buang keragu-raguan dalam hati. Yakinlah dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 186, bahwa Allah mengabulkan doa para hamba-Nya. Lebih tegas lagi dalam QS. Ghafir (Al-Mu’min) ayat 60 Allah SWT menyatakan, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina.”
Cepat atau lambatnya doa yang Anda panjatkan kepada-Nya dikabulkan, semua terserah Allah. Dia yang lebih mengetahui mana yang lebih Anda butuhkan dan mana yang tidak. Renungkanlah sabda Rasulullah SAW, “Tidaklah seorang muslim yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutuskan tali kekeluargaan, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan (yaitu): doanya segera dikabulkan, atau akan di tunda sampai di akhirat, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal.” (HR. Ahmad)
Sahabat muslim yang berbahagia, tetaplah istiqomah dan mudawamahkanlah doa yang selama ini Anda baca. Jangan menjadi lemah dan malas ketika doa tak kunjung terkabulkan. Percayalah, Allah pasti mengabulkan doa di saat yang tepat. Rasulullah bersabda, “Manusia yang paling lemah adalah orang yang paling malas berdoa (kepada Allah). Dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil memberi salam.” (HR. Thabrani)
Ibnu jauzi berkata, “iman seorang mukmin akan tampak disaat ia menghadapi ujian. Di saat ia totalitas dalam berdoa tapi ia belum melihat pengaruh apapun dari doanya. Ketika ia tetap tidak merubah keinginan dan harapannya meski sebab-sebab untuk putus asa semakin kuat. Itu semua dilakukan karena keyakinannya bahwa hanya Allah yang paling tahu apa yang lebih maslahat untuk dirinya.”

Sahabatku Rohiimakumullaah, ada beberapa tips yang insyaAlloh akan mempermudah terkabulnya do'a kita :
1. Sebelum memulai memanjatkan do'a, perbanyak istighfar dan mohon ampun pada-Nya
2. Do'a dengan hati penuh keyakinan
2. Jaga hati, lisan, dan perilaku agar tidak mudah bermaksiat (maksudnya, jangan kita minta  dikabulkan do'a kita tapi kita masih mudah melakukan maksiat)
3. Jangan pernah Su'udzon dengan takdir Alloh
4. Kalau pun ternyata yang terjadi tidak sesuai dengan harapan dan do'a kita, pasrahkan ke Alloh dan intropeksi diri barang kali kita masih senang meremehkan perintah-Nya.

-salam fastabiqul khoirot
-watawaa shoubil haq watawaa shoubish shobr 
-allaahumma ighfir dzunuubanaa

1 komentar: